Liverpool langsung mendapatkan kesempatan untuk membalas kekalahan dari Leicester City akhir pekan ini. Sekaligus menjadi pertaruhan Juergen Klopp agar tak dipermalukan The Foxes.
Liverpool langsung tersingkir dari Piala Liga usai dikalahkan Leicester 0-2 di babak ketiga. Itu menjadi kekalahan kedua beruntun Liverpool dalam dua pertemuan terakhir. Satu kekalahan terhangat diderita Liverpool di Piala Liga 19 September. Gawang The Reds dibobol oleh Shinji Okazaki dan Islam Slimani. Setelah hasil negatif itu, Liverpool sudah harus berjumpa dengan Leicester di liga. The Reds dijawalkan bertandang ke King Power Stadium pada Sabtu (23/9/2017) malam WIB. Laga itu diprediksi bakal bergulir sengit. Jika sanggup mengalahkan Liverpool lagi, Leicester akan berhasil mencatatkan tiga kemenangan beruntun atas Si Merah sejak 1962. Selain itu, Leicetser di ambang klub yang paling sering mengalahkan manajer Liverpool, Juergen Klopp. Berikut data dan fakta menarik laga Liverpool dengan Leicester seperti dirangkum Opta: Leicester City hanya menang dua kali dalam sepuluh pertemuan dengan Liverpool di liga (W2 D2 L6). The Foxes memenangi dua laga kandang beruntun atas Liverpool baru-baru ini. Kali terakhir Leicester meraih tiga kemenangan kandang terus-menerus pada September 1955 dan 1962. Leicester memenangi 132 poin dalam 73 pertandingan Premier League sejak ditangani manajer Jurgen Klopp. Itu lebih rendah ketimbang saat The REds dibesut oleh Brendan Rodgers sejak laga perdananya, 73 pertandingan dengan 141 poin. Klopp memenangi rata-rata 1,81 poin per pertandingan di Premier League menghadapi tim-tim di luar big six. Rata-rata itu hanya sedikit berbeda dengan rata-rata kemenangan atas tim-tim big six (1,80). Klopp sudah kalah dua kali dari Leicester City di Premier League. Jika Liverpool kalah lagi, Si Rubah bakal menjadi tim pertama yang mengalahkan Juergen Klopp paling sering di liga inggris. Liverpool membuat percobaan paling banyak, 40 tembakan, pada lima pertandingan awal di liga musim ini. Jumlah itu lebih dari dua kali lipat ketimbang Leicester City (14). Sejak awal musim 2016/2017, Liverpool menjaditim paling sering memenangi pertandingan setelah sempat tertinggal dibandingkan tim lain (20). Liverpool memenangi 2,13 poin per pertandingan di Premier League sejak musim 2016/2017 ketika Sadio Mane tampil sebagai starter (30 pertandingan). Tanpa Mane di starting eleven, rata-rata Liverpool hanya mampu meraih 1,54 poin (13 pertandingan). Jamie Vardy membuat kontribusi dalam 15 gol (12 gol dan tiga assist) di bawah asuhan Craig Shakespeare. Jamie Vardy mencetak lima gol dalam tiga pertandingan premier League menghadapi Liverpool, termasuk dua gol di King Prower Stadium.
0 Comments
|
AuthorDalam hidup kita mesti berpikir dua kali untuk mengambil keputusan, jika anda salah, anda akan menyesal seumur hidup anda tapi jika sebaliknya maka kamu akan bahagia untuk selamanya tanpa ada penyesalan dalam hati. Archives
February 2018
Football
|